Komnas HAM (2021) menjelaskan bahwa kelompok marginal di Indonesia menghadapi tantangan seperti kebijakan yang cenderung diskriminatif dari kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum; tindakan represif yang dilakukan aparat keamanan; dan adanya kelompok intoleran. Kampanye “All Eyes on Papua” merupakan salah satu dari banyak praktik pemanfaatan kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan isu kelompok marginal.
Melihat signifikansi yang dicapai kampanye “All Eyes on Papua”, The Indonesian Institute akan membahas hal tersebut lebih dalam dan komprehensif di Policy Talks berjudul “All Eyes on Papua”: Bagaimana Kebebasan Berpendapat di Jagad Maya Bisa Menyelamatkan Papua, bersama Theofransus Litaay, S.H., L.L.M., Ph.D (Tenaga Ahli Utama, Deputi V Kepala Staf Presiden Kantor Staf Presiden Republik Indonesia) dan Christina Clarissa Intania (Peneliti Bidang Hukum, The Indonesian Institute).
The post Policy Talks – “All Eyes on Papua” Bagaimana Kebebasan Berpendapat di Jagad Maya Bisa Menyelamatkan Papua” first appeared on The Indonesian Institute.