Pemilu 2024 di Indonesia mencatatkan sejarah baru dengan keterpilihan calon legislatif perempuan terbanyak sejak era Reformasi (CSIS, 2024). Berdasarkan analisis dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem, 2024), keterwakilan perempuan di DPR diproyeksikan meningkat menjadi 22,1%, yang berarti 128 kursi dari total 580 kursi DPR akan ditempati oleh perempuan. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 1,6% dibandingkan dengan Pemilu 2019, di mana keterwakilan perempuan berada pada angka 20,5% (118 dari 575 kursi). Pada Pemilu 2024, 21,9 persen dari anggota DPR terpilih adalah perempuan, yang menandakan kemajuan signifikan dalam representasi gender di parlemen.
Berangkat dari data diatas, menarik dan penting untuk melihat lebih dalam, pada konteks Pemilu 2024, bagaimana dinamika yang terjadi sehingga terjadi peningkatan tersebut. Dinamika mencakup berbagai aspek seperti motivasi perempuan untuk terjun ke dunia politik, strategi kampanye yang mereka gunakan, serta tantangan yang mereka hadapi selama proses pemilu 2024. Selain itu, penting juga untuk memahami bagaimana partai politik mendukung calon perempuan, bagaimana persepsi masyarakat terhadap peningkatan keterwakilan perempuan ini, juga bagaimana kebijakan afirmatif diimplementasikan dalam pemilu 2024 ini. Dengan memahami semua aspek ini, kita dapat menilai apakah peningkatan keterwakilan perempuan ini substantif dan bagaimana dampaknya terhadap kualitas legislasi dan pengambilan keputusan dengan perspektif gender di DPR, khususnya dan dalam proses kebijakan umumnya di Indonesia.
Pengantar diskusi oleh:
1. Felia Primaresti (Peneliti Bidang Politik, The Indonesian Institute)
2. Dr. Sri Budi Eko Wardani, S.IP, M.Si (Dosen Ilmu Politik, FISIP UI)
3. Dipl. Ing. Hj. Diah Nurwitasari, M.I.Pol (Anggota DPR RI, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera)
Moderator: Dewi Rahmawati (Peneliti Bidang Sosial, The Indonesian Institute)
Download Rangkuman, Materi dan dokumentasi TIF seri 110:
Memuat…
Memuat…
Memuat…
Pos TIF seri 110 – Satu Semester 2024, Bagaimana Kabar Perempuan dalam Politik? pertama kali muncul di Institut Indonesia.